Sabtu, 30 Oktober 2010

Tugas Resume pengantar bisnis Bab 7


BAB 7
PEMASARAN

1.       PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

·         Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

·         Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi.
·         Konsep Pemasaran
Merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

·         Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
-          Pendekatan serba fungsi (functional approach)
-          Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
-          Pendekatan serba barang (commodity approach)
-          Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
-          Pendekatan serba sistem (total system approach)

·         Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah macam dan fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar.

·         Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
-          Penyedia barang/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
-          Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
-          Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer
-          Perantara agen, seperti : agen penunjuang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan)
-          Perusahaan saingan
-          Pembeli akhir

·         Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

·         Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.

·         Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

2.       STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN

Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian , yaitu :
-          Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang
-          Sub bagian penjualan umum

3.      PASAR
Dikemukakan oleh W.J. Stanton, pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
·         Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, dan pasar pemerintah.

·         Segmentasi Pasar
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

·         MARKETING MIX DAN PRODUK
·         Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

·         Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

·         Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongritan
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi ke dalam : barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.

·         Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
-          Barang Konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu barang konvenien, barang shopping, dan barang spesial.
-          Barang Industri, adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi, dan peralatan ekstra.

·         Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda seperti tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.

·         Merk
Merk/brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

5.      SALURAN PEMASARAN

·         Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

·         Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Untuk saluran distribusi barang konsumsi terdapat 5 saluran sedangkan untuk saluran distribusi barang industri hanya terdapat 4 saluran.

·         Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
-          Jenis barang yang dipasarkan
-          Produsen yang menghasilkan produknya
-          Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
-          Pesar yang dituju

·         Perantara Saluran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam penanganan barang-barang dalam jumlah besar. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian.

·         Pedagang Besar
Merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.

·         Pengecer
Dalam pemasaran, pengecer (retailer) mempunyai peranan yang penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.

·         Agen
Adapun jenis-jenis agen adalah agen penjualan, agen pembelian, dan agen pengangkutan.

·         Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan/atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.



·         Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah pengangkutan dan penyimpanan.

6.      PENENTUAN HARGA

·         Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harrga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

·         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manajer, dan pengawasan pemerintah.

·         Metode-metode Penetapa Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam pennetuan harga jual, yaitu : pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven), serta pendekatan pasar atau persaingan.

·         Politik Penetapan Harga
Penetapa harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti : manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga adalah : penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.



7.      PROMOSI DAN PERIKLANAN

·         Promosi
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat yaitu : periklanan, personal selling, promosi penjualan, serta publisitas dan hubungan masyarakat.
·         Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
-          Tujuan Periklanan
Ø  Menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa
Ø  Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
Ø  Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu
Ø  Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamat
Ø  Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
-          Jenis Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapatlah digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya. Dalam hal ini periklanan digolongkan menjadi dua, yakni periklanan barang dan periklanan kelembagaan.
-          Media Periklanan
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Jenis-jenis media tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan sebagainya.
-          Biro Periklanan
Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.

Nama   : Yuniar Frida Susanti
Kelas   : 1EB17 (28210778)

Jumat, 29 Oktober 2010

Tugas Mahasiswa Baru PTA 2010/2011

Virtual Class

Universitas Gunadarma sebagai perguruan tinggi yang berbasis Teknologi Informasi (IT),sangat berorientasi terhadap pengembangan IT di bidang pendidikan. Universitas Gunadarma mengembangkan E-Learning yang berbasis sistem Virtual Class.
Dimana dikatakan oleh Darin E. Hartley bahwa: e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.
Pengertian tersebut menyempitkan arti “elektronik” pada huruf “e”dalam istilah “e-learning”. Selain karena, selain komputer juga masih terdapat alat-alat elektronik lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran, misalnya radio, tape audio/video, tv interaktif, cdrom, LCD Proyektor, OHP. Sebelum internet ditemukan, alat-alat tersebut sudah terlebih dulu digunakan sebagai media pembelajaran statis maupun interaktif. Mahasiswa bisa menggunakan tape recorder untuk merekam ceramah dosen di kelas untuk didengarkan dilain waktu.
Dosen juga menggunakan OHP untuk mempresentasikan materi kuliahnya kepada mahasiswa sehingga hanya menuliskan materi di papan tulis seperlunya saja. Dosen juga dapat memberikan salinan dokumen materi kuliah dan referensi dalam bentuk CDROM kepada mahasiswanya untuk dipelajari dirumah. Media-media elektronik tersebut sangat membantu mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah.
Pengertian e-learning yang sederhana namun mengena dikatakan oleh Maryati S.Pd., e-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer [5].
Terdapat kata “khususnya komputer” pada akhir kalimat yang member pengertian bahwa komputer termasuk alat elektronik disamping alat pembelajaran elektronik yang lain.
Istilah e-learning sepertinya terinspirasi oleh istilah e-mail yang lebih dulu popular yaitu electronic mail (surat menyurat melalui internet). Dimana untuk pengertian e-mail inipun menurut penulis dirasa kurang tepat karena yang namanya elektronik tidak hanya internet saja, namun juga meliputi alat-alat lain seperti mesin fax dan telegramjuga bisa sebagai alat penyampai surat elektronik. Namun tidak dibahas secara detail disini tentang e-mail karena akan memperlebar topic utama bahasan makalah ini.
Virtual Class sangat memudahkan pembelajar dalam berinteraksi dengan pengajar atau dosen. Pembelajar dapat berinteraksi dengan dosen secara audio visual dan atau menggunakan fasilitas chatting,diskusi melalui forum (optional).
Pembelajar atau mahasiswa/i cukup memasukkan nama pengguna dan password Anda
(Cookie harus diaktifkan pada browser Anda) bantuan dengan Cookie harus diaktifkan pada browser Anda (jendela baru).

Referensi :
keunggulan sistem pembelajaran virtual class - Penelusuran Google
http://infoduniafilan89.blogspot.com/2010/04/kelebihan-pembuatan-web-virtual-class.html
www.ilmupendidikan.net/.../layanan-pembelajaran-berbasis-e-learning.php
v-class.gunadarma.ac.id
ihan Pembuatan Web Virtual Class BLUE FLOWER Filan89 ZONA INFORMASI: Keleb
Gunadarma University

Sabtu, 23 Oktober 2010

Tugas Resume pengantar bisnis Bab 5


Bab 5
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI
            Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut : Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang – orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Manajer harus menyusun suatu organisasi formal yang orang – orangnya serta sumber – sumberfisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi mencakup tiga elemen pokok, yaitu : 1. Interaksi manusia, 2. Kegiatan mengarah pada tujuan 3. Struktur.

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
1.      Organisasi formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal ini dapat di buat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan bidang – bidang tetap (relatif) yang masing – masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasiformal adalah (1)  wewenang, (2) tanggung jawab, (3) pertanggungjawaban, (4) delegasi, dan (5) koordinasi.
2.      Organisasi informal
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi keberadaannya tidak direncanakan, terdiri atas dasar keakraban dan hubungan – hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan maupun tidak.
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang  informal . Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia,dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang percaya, atau dapat juga terpercaya. Sebuah contoh organisasi informal dalam suatu kelompok kerja terdapat tiga katagori karyawan yaitu :
·         Anggota – anggota kelompok dalam ( inner group )
·         Anggota – anggota kelompok pinggir ( fringe group )
·         Anggota – anggota kelompok luar ( out group )

Organisasi informal tidak selalu menyebabkan jeleknya pelaksanann kerja. Kadang – kadang organisasi informal  justru merupakan cara terbaik untuk memberi informasi yang dibuthkan bagi pelaksanann tugas.

3.      Sentralisasi vs Desentralisasi
1.      Organisasi yang disentralisasi
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendali ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisasi. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisasikan merupakan sebuah sitem wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
2.      Organisasi yang desentralisir
Banyak perusahaan besar telah menggunakan desentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang desentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda. Beberapa perusahaan mendesentrasir pengambilan keputusan karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Dalam desentralisir, para manajer jenjang lebih bawah mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.






STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANYA

            Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung moral karyawan. Karyawan yang mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.

1.      Pembentukan struktur organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada anlisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
·         Interaksi kemanusiaan
·         Kegiatan yang terarah ke tujuan
·         Struktur

Manajemen harus mengkoordinir kegiatan – kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan secara individual. Akibatnya, tujuan – tujuan itu harus dipecah kedalam tujuan – tujuan khusus untuk setiap karyawan dalam perusahaan.

2.      Hierarki tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan – tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing – masing karyawan.tujuan – tujuan yang lebih luas yang menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan – tujuan untuk masing – masing devisi, masing – masing pabrik, masing – masing departemen, dan masing – masing karyawan individual.

3.      Bentuk – bentuk struktur organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang – orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Untuk itu harus dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing – masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
 Ada empat macam struktur organisasi yaitu : organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komite (committee) dan organisasi matrik.
4.      Organisasi garis
a)      Kebaikan organisasi garis
·      Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
·      Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
·      Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
·      Menghemat biaya,
b)      Keburukan organisasi garis
·      Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalanya perusahaan.
·      Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
·      Kurangnya  kerja sama diantara masing – masing bagian.
5.      Organisasi garis dan staf
a)      Kebaikan organisasi garis dan staf
·      Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya.
·      Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisien kerja.
·      Staf dapat mendidik para petugas.
·      Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
b)        Keburukan organisasi garis dan staf
·      Kadang – kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan.
·      Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada atasannya.
·      Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
6.      Organisasi fungsional
a)        Kebaikan organisasi fungsional
·      Masing – masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
·      Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
b)        Keburukan organisasi fungsional
·      Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
·      Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
·      Kesulitan – kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
·      Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan antara para manajer.
7.      Organisasi komite
Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat – syarat berikut ini :
a)        Suasananya santai dan bersifat informal.
b)        Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas – tugasnya.
c)        Komite mengetahui tentang tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.
d)       Masing – masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lainnya.
e)        Keputusan diambil secara konsensus.
f)         Masing – masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
g)        Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

a)      Kebaikan komite
·      Merupakan sebuah forum untuk saling betukar pendapat diantara beberapa anggota
·      Keputusan ditentukan bersama – sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
·      Menciptakaan koordinasi yang lebih baik.
·      Meningkatkan pengawasan karena macam – macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
b)      Keburukan komite
·      Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing – masing anggota sibuk dengan pekerjaanya.
·      Keharusan untuk berkompromi.
·      Sering terjadi kesimpang siuran dalam organisasi.
8.      Organisasi matrik
a)      Kebaikan organisasi matrik
·      Luwes
·      Memberikan metode untuk memusatkan perhatian perhatian pada masalah – masalah utama yang spesifik atau persoalan – persoalan teknis yang unik.
·      Memberikan alat inovasi tanpa menggangu struktur organisasi yang ada.
b)      Keburukan organisasi matrik
·      Beberapa masalah dapat munculkan karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional.
·      Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang – orang yang berasal dari bagian – bagian yang berbeda.
·      Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer – manajer bagian lain.
PERILAKU KEORGANISASIAN
1.      Kelompok kerja
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama – sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
2.      Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif interen yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Setiap orang memiliki motif yang berbeda untuk mengerjakan sesuatu yang sama. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi dengan cara seperti itu.
Teori motivasi dari maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1.      Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan – kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2.      Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.


Nama : Yuniar frida susanti
Kelas : 1EB17 (28210778)